Mekah Menjadi Pusat Waktu Dunia – Dalam artikel Aditya Perdana terdahulu tentang Mega Projects Masjidil Haram’s Expansion and Superblock Jabal Umar terlihat perubahan besar-besaran pada wajah masjidil haram yang merupakan kebanggan kota Mekah. Bangunan yang sangat mempesona salah satunya adalah Mekkah Royal Clock. Dimana disana terdapat sebuah jam raksasa super besar yang akan menyaingi Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT.
Mekkah Royal Clock adalah sebuah kompleks yang didalamnya terdapat hotel. pusat perbelanjaan, dan ruang konfrensi. Menara Mekka Royal Clock memegang rekor sebagai menara kedua tertinggi di dunia dengan ketinggian 557 m setelah menara Burj Dubai. Walaupun bagunan super megah ini belum 100% rampung, namun diperkirakan jam raksasa tersebut sudah berfungsi tepat di hari pertama bulan puasa ramadhan 1431 H ini dan jam ini akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST).
Berikut ini foto-foto eksklusifd dari Mekkah Royal Clock
Dengan dibangunnya jam raksasa ini di atas Menara Mekka Royal Clock diharapkan sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia akan mengacu waktunya dari kota Mekah. Alasan mengapa Mekah Menjadi Pusat Waktu Dunia adalah para ulama muslim percaya bahwa kota Mekah adalah pusat bumi dikarenakan kota Mekah itu merupakan “zona nol magnet” sehingga orang yang tinggal di kota Mekah akan terhindar dari gravitasi bumi, ia akan lebih sehat, mendapatkan energi baru dan hidup lebih lama (panjang umur).
Dari mana dasar mengatakan di Mekah tidak ada gravitasi bumi? Air kraan dibuka jatuhnya masih ke bawah. Apa itu bukan gravitasi bumi? Memang saya dengar ada satu tempat yang katanya disebut gunung magnet apabila kesana mobil gak perlu distir bisa naik sendiri, begitu juga ketika turuin bisa turun sendiri tanpa kerja supir. Hal ini dialami isteri saya ketika umroh beberapa tahun lalu. Kekuatan magnet tentunya berbeda dengan kekuatan gravitasi bumi. Duduk persoalan magnet di Mekah saya gak bisa ngomong karena belum mengerti.
Soal jam apakah akan disebut mean time atau bukan, yang perlu diperhatikan adalah bahwa ketika jam itu menunjukkan jam 12 siang, haruslah benar-benar matahari sedang tegak lurus di atas Ka’bah/Mekah. Jangan azan dzohor dikumandangkan, jam belum sampai jam 12, harusnya sudah lewat.