Satu lagi kepercayaan nasional akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kali ini berhubungan dengan bangunan sistem informasi dan tehnologi (IT). Kaltim Dipercaya Jadi Pusat Pemulihan data Center Nasional. Program Pusat Pemulihan Data atau Disaster Recovery Center (DRC) ini merupakan bagian kerjasama antara Bappenas, Depkominfo dan World Bank.
“Secara prinsip kami sangat bisa menerima rencana DRC, meski kami masih berharap ada draf-draf tehnis yang bisa kami pelajari lebih dalam lagi tentang bentuk kerjasama ini,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Ir. Irianto Lambrie MM saat menerima kunjungan tim kerjasama Bappenas, Depkominfo dan World Bank di kantor gubernur.
Bambang Dwi Anggono dari Direktorat Jendral E-Goverment Depkominfo menjelaskan tujuan dari rencana DRC ini adalah bahwa Kaltim akan menjadi semacam pusat penyimpanan data pemerintah secara nasional. Data-data tersebut, bukan hanya berasal dari departemen pusat, tetapi juga dimaksudkan untuk menampung seluruh data yang ada di semua provinsi di Indonesia.
“Dasar dari rencana DRC ini adalah antisipasi terhadap berbagai bencana yang kerap menimpa, termasuk yang terjadi di beberapa daerah, antara lain Aceh, Jogjakarta dan Padang,” katanya.
Pada saat terjadi bencana seringkali kantor-kantor pelayanan publik ikut terganggu. Kerusakan, bahkan hilangnya berbagai data penting, terkait pelayanan publik. Karena itu, Depkominfo dan Bappenas merancang satu program yang dinamakan DRC. Tujuannya adalah untuk mengamankan data secara nasional, dari semua daerah.
“Program ini sebenarnya sama sekali tidak diharapkan, tetapi harus kita lakukan untuk antisipasi. Agar saat terjadi bencana, semua data secara nasional masih bisa dibaca dan diselamatkan,” kata Bambang.
Program yang direncanakan Kaltim adalah bagian dari upaya untuk mendukung rencana serupa yang sekarang sudah dirintis di Batam. Pada pusat pemulihan data itu nanti, Bambang menegaskan bahwa segala faktor kerapian tehnis penyimpanan data, termasuk faktor keamanan dari para hacker (perusak data dunia maya, internet) sangat bisa dijamin.
“Keamanan data pasti akan lebih terjamin jika daerah mengelola penyimpanan datanya secara parsial. Tenaga-tenaga tehnis di World Bank itu adalah tenaga-tenaga yang memiliki kemampuan yang sangat baik soal IT,” tegas Bambang.
Pada pertemuan itu, Sekprov Kaltim didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan H Sulaiman Gafur SE dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Jauhar Efendi. Sedangkan pihak World Bank diwakili Natasha Beschorner (Global ICT Department Jakarta) dan Ramesh Siva (Global ICT Department Washington).
Kaltim dipilih diantara provinsi lain di Kalimantan karena Kaltim dinilai relatif aman dari kemungkinan musibah gempa, dan secara infrastruktur telekomunikasi, Kaltim dinilai lebih lengkap. Usai pertemuan, rombongan sempat meninjau lokasi Network Operation Center (NOC) yang ada di lantai 7 kantor gubernur.
Dengan Kaltim Dipercaya jadi Pusat Pemulihan Data Center Nasional ini juga merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan semangat Kaltim Bangkit 2013 dan Kaltim Melek IT 2010 untuk benar-benar mewujutkan Kaltim menuju Cyber Province.
Mari terus kita dukung usaha dan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mewujutkan dan mengembangkan Teknologi Informasi di bumi etam tercinta ini.