Sejak awal pemerintahan Gubernur H. Awang Faoek Ishak dan Wakil Gubernur H. Farid Wadjdy selalu digemakan dengan jargon atau selogan KALTIM BANGKIT 2013. Kaltim Bangkit 2013, sebuah jargon atau selogan yang membuat orang saat membacanya atau mendengarnya menjadi penuh semangat. Mungkin diantara kita (khususnya saya sendiri) ada yang bertanya mengapa jargon atau selogan “Kaltim Bangkit 2013” dipilih ?
Saya mencoba untuk mengutip sedikit pernyataan orang nomor dua di Kalimantan Timur, Wagub H Farid Wadjdy yang memberikan penjelasan mengapa pada kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan dirinya, tema Kaltim Bangkit 2013 dipilih menjadi semboyan yang terus digaungkan ke seluruh penjuru bumi khatulistiwa ini.
“Banyak orang memplesetkan Kalimantan Timur sebagai Kalimantan Tidur. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Awang Faroek kemudian meyakinkan bahwa Kaltim harus bangkit, lalu dipilihlah semboyan Kaltim Bangkit itu.”
Pak Wagub menambahkan, semangat Kaltim Bangkit 2013 diharapkan menggaung ke seluruh penjuru Kalimantan Timur. Hingga Kaltim akan benar-benar bangkit dan kesejahteraan rakyat Kaltim akan benar-benar bisa dicapai di masa depan.
Sebab pembangunan yang mengarah pada kesejahteraan rakyat akan sulit diwujudkan jika semangat pembangunan itu tidak dimiliki oleh seluruh stake holder provinsi ini. Makna dari semangat yang disampaikan Gubernur Awang Faroek dan Wakil Gubernur Farid Wadjdy adalah sebuah komitmen yang kuat untuk dan sungguh-sungguh bersama rakyat agar Kaltim tidak kian ‘tertidur’ pulas saat cadangan sumber daya alam yang terus dieksploitasi kian menipis dan pada saatnya habis.
“Jadi intinya agar Kaltim bisa bangkit dan secara optimal mampu mengelola sumber daya alamnya, memanfaatkannya secara maksimal, memberdayakan potensi-potensi yang mungkin dikembangkan dengan tujuan akhir kesejahteraan dan keadilan rakyat.”
Seperti itulah penjelasan yang telah diutarakan oleh Bapak H Farid Wadjdy mengenail lahirnya jargon atau selogan Kaltim Bangkit 2013 yang hingga sampai saat ini gaung dan gemanya masih tersebar ke seluruh penjuru bumi etam tercinta ini. Semoga Kaltim akan benar-benar bangkit dan menata kembali pesona kehidupannya.
Read More : Kaltim Green 2011 dan Isu Global warming