Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mendesak panitia penyelenggara Piala Dunia 2014 Brasil agar menggelar sebuah acara yang spektakuler sebagai penyambutan Piala Dunia yang kembali diadakan di Amerika Selatan setelah hampir 40 tahun selalu digelar di bagian dunia lain.
Presiden Lula berharap Timnas sepak bola Brasil bisa menorehkan gelar keenam di tanah air. Pada Piala Dunia Afrika Selatan ini Brasil gagal melaju sampai final piala dunia setelah di perempat final dikalahkan Belanda dengan skor 2-1.
Sebelumnya Brasil tuan rumah Piala Dunia pada tahun 1950. Ketika itu di babak final Selecao harus mengakui keunggulan Uruguay dengan skor 2-1. Di Piala Dunia 2014 nanti publik Brasil akan mencari kesempatan untuk membalas dendam yang disimpan 60 tahun yang lalu.
Pada waktu itu, 200.000 orang berdesakan di dalam stadion Maracanã di kota Rio de Janiero untuk menonton laga final piala dunia.
“Kekalahan pada tahun 2010 dapat dipahami, tapi untuk kekalahan di tahun 2014 akan mengulang tragedi tahun 1950 dan ini adalah sesuatu yang tak dapat kami bayangkan,” kata Ricardo Teixeira, presiden Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF) yang juga Ketua Panitia Piala Dunia 2014.
Sentimen itu melecut semangat penyelenggara, meskipun selama presentasi di Johannesburg pekan lalu Teixeira mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Masalah untuk 2014 adalah bandar udara, bandar udara dan bandar udara,” kata Teixeira.
Lula urung melihat laga final Piala Dunia 2010 dan memilih mempercepat kunjungannya dan meninjau korban banjir di wilayah timur laut Brasil. Menurut beberapa isu yang beredar, Lula tidak mau melihat laga final karena Brasil telah tersingkir dari turnamen.
Lula mengatakan bahwa Brasil bisa menghadapi semua keraguan seperti yang dilakukan tuan rumah Afrika Selatan pada Piala Dunia 2010.
Penyelenggaraan Piala Dunia 2010 yang berjalan dengan baik tanpa insiden besar, melecut Presiden Lula menegaskan Brasil siap menjadi tuan rumah “Piala Dunia 2014 terbaik yang pernah dilihat di planet ini.”
Menurut presiden, “Brasil akan berinvestasi di bidang infrastruktur di tahun 2014 lebih banyak daripada yang diinvestasikan dalam 30 tahun terakhir.” Salah satu sumber menyebutkan Brasil akan membangun proyek-proyek infrastruktur senilai $US624 miliar untuk persiapan Piala Dunia 2014.
Pemerintah Brasil telah menghabiskan dana sekitar $US 75 miliar untuk merenovasi 16 bandara udara untuk meningkatkan kapasitas sebesar 66 persen.
Sejauh ini, FIFA telah menyetujui enam dari 12 kota tuan rumah diantaranya, Belo Horizonte, Brasilia, Cuiaba, Curitiba, Manaus dan Porto Alegre.
Namun FIFA telah menolak proposal pembangunan stadion Morumbi di kota Sao Paulo karena pemerintah kota gagal memenuhi jaminan keuangan.
Renovasi dari stadion Maracanã juga membuat pusing karena tender untuk proyek yang diperkirakan menelan dana sebesar $US 400 juta mendapat masalah penundaan pendanaan.
Pembangunan atau renovasi sebagian stadion yang masuk 86 proyek yang didukung pemerintah yang diperkirakan akan menelan biaya total $US 13,2 miliar.
Panitia mengharapkan tambahan sekitar tiga juta wisatawan selama turnamen, atau meningkat 79% dari jumlah pada hari biasa. Namun Brasil masih mempunyai masalah dengan pelayanan bandara yang kurang baik.
“Kontrak telah disetujui dan pertanyaan ini akan menerima prioritas utama. Kami telah mengembangkan sistem transportasi komunal.”
Mantan bintang Brasil Romario, yang menjadi juara dunia pada tahun 1994, mengatakan tentang Piala Dunia 2014 akan menjadi Piala Dunia yang berbeda. “Saya berharap ini akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan wajah sesungguhnya dari Brasil. Anda akan melihat apa arti sepak bola bagi orang Brasil. Saya yakin atmosfer di Brasil belum pernah terjadi sebelumnya.”